Skip to main content

Teknologi Pada Film Animasi

Animasi atau lebih akrab dengan film animasi adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di "putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3D daripada film animasi 2D.

Kali ini saya akan mengupas sedikit teknologi yang digunakan pada film Avatar yang dirilis Desember 2009 lalu.
Film ini diproduksi oleh LightStorm Entertainment serta menggunakan teknologi Computer-Generated Imagery (CGI). Teknologi CGI ini membuat gambar yang dihasilkan lebih bagus dan terlihat seperti nyata., animasi 3D dan efek visual yang bekerja sama dengan Weta Digital asal Selandia Baru (WETA Digital adalah salah satu perusahaan efek visual digital yang bermarkas di Wellington, New Zealand, mengandalkan teknologi storage berperforma tinggi dari NetApp untuk menyimpan dan memproses render farm yang sangat besar untuk produksi film. NetApp yang mempunyai storage berperforma tinggi sehingga dapat membiayai lebih dari 30.000 CPU Core dan mengoptimalkan backbone jaringan storage 10 GbE. Untuk teknologi perfilman, 3D viewing dan stereoscopic film making dari film avatar merupakan terobosan dalam dunia film. Selain Avatar, teknologi storage NetApp juga digunakan untuk mengerjakan film-film animasi dari studio Pixar, seperti Up (2009), Cars (2006), Finding Nemo (2003). Selain Studio Pixar, film-film animasi besutan studio Dreamworks Animation, seperti Shrek (2001), Shrek 2 (2004), dan Madagascar (2005), juga memercayakan storage-nya kepada NetApp. Tidak hanya film animasi yang fokus pada efek visual, teknologi dan solusi storage NetApp juga digunakandalam memproduksi film live action, seperti Iron Man (2008), Speed Racer (2008), Transformers (2007), Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007), Harry Potter and the Half Blood Prince (2009)).

Gambarnya diambil dengan sistem kamera fusion 3D dan sentuhan resolusi film 3D tingkat tinggi dari Los Angles Studio.


Hasil ini kemudian diterjemahkan ke dalam komponen film. File-file inilah yang kemudian di simpan di storage oleh di Isilon IQ. Salah satu contohnya adalah ras Na’Vi (makhluk pribumi penghuni Pandora yang berwarna biru) seluruhnya merupakan animasi CGI, bukan aktor atau aktris yang menggunakan tata rias.

"Produksi Avatar menghasilkan puluhan terabyte data dalam berbagai format, termasuk file digital yang besar dan file metadata instruksional," tulis Isilon, seperti yang dikutip The Register, Rabu (23/12).

Dalam film ini, Weta menggunakan NetApp untuk menyimpan data yang masuk, menampung dan memproses rendering. Space (ruang dalam disk) yang diperlukan untuk menampung hasil render dalam film Avatar hampir 1 Petabyte. Jumlah ini bisa disamakan dengan 500 harddisk yang masing-masingnya berkapasitas 2 Terabyte.

Menurut data dari manajemen film ini, proses rendering-nya membutuhkan 34 rak mesin komputer. Di mana masing-masing raknya menyimpan 32 mesin atau lebih dari 40.000 prosesor dan memori sebesar 104 terabytes.

Film Avatar menceritakan tentang sebuah satelit sebesar bumi yang dihuni oleh bangsa Na’vi yang peradabannya mulai diusik oleh manusia. Bangsa Na'Vi adalah mahluk primitif yang bertubuh besar, berwarna biru dan memiliki ekor.

Gambar ras Na'Vi dalam film Avatar yang menggunakan teknologi CGI:









referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Animasi
http://unii-ayu.blogspot.com/2010/03/film-vs-teknologi-komputer.html
http://www.teknopreneur.com/content/teknologi-canggih-di-balik-film-avatar


Comments